Seseorang yang TERLALU ingin status (perhatikan kata “terlalu”), biasanya adalah orang yang sengsara dan putus asa. Ia merasa ada bagian yang hilang dari hidupnya. Itulah mengapa ia mencarinya didalam diri orang lain yang akan SEGERA ia ikat dengan status.
STATUS menjadi sebuah ALAT JERAT untuk secara halus memaksa orang lain agar selalu mengobati kesengsaraan nya. Disitulah orang-orang mengasihani nya namun diam-diam lari untuk menghindari “jerat” perangkap status nya.
Dilain sisi orang yang merasa hidupnya SEMPURNA (walaupun tidak ada yang sempurna) akan merasa tercukupi dan penuh rasa syukur. Ia tidak mencari orang lain untuk menambal sengsara nya karena ia UTUH dan SEMPURNA adanya.
Saat seseorang merasa sempurna, maka ia tidak punya pilihan lain selain MEMBERIKAN kebahagiaan ketimbang berusaha mencari-cari kebahagiaan didalam diri orang lain.
Kemanapun ia pergi, ia memberikan kebahagiaan dengan tulus sesuai kemampuan. Itu CUKUP baginya.
Saat seseorang merasa sempurna, disitulah ia malah yang akan banyak ditawarkan status.
Apapun yang terjadi, siapapun kamu, kamu adalah SEMPURNA untuk SAAT INI. Lupakan cara menjerat orang lain dengan status untuk menutupi sengsara mu, karena sengsara hanyalah produk dari otak yang negatif.
Saat kamu dapat melakukan itu, status bukan lagi masalah, melainkan sebuah PILIHAN.
Cheers!