Kamu tidak bisa DITOLAK!

Kamu tidak bisa DITOLAK!

Saya sering dengar kalimat ini:

“BEGINI BRO!, gue kenalan sama cewek nih! terus GUE DITOLAK! ..SAKIT RASANYA!”

..atau

“GUE NEMBAK CEWE terus DITOLAK! ..ANJIR!! MAO MATI RASANYA!”

Bayangkan sebuah kompetisi. Sebutlah INDONESIAN IDOL. Siapakah yang akan ditolak? ..tentu PESERTA nya. Kalau JURI nya bisa ditolak ga?

JURI adalah yang MENENTUKAN, peserta adalah yang ditolak.

Saat kamu kenalan dengan wanita, TEMPATKAN DIRIMU sebagai JURI maka kamu tidak akan pernah MERASA DITOLAK.

By the way, kalo kamu merasa ditolak itu BAHAYA LOH!

Kamu kenalan, terus ditolak, terus kamu merasa sakit hati, terus bertanya “KENAPA GUA DITOLAK?” ..terus kamu jawab sendiri “KARENA GUE JELEK, GUE BEGO, GUE GA LAYAK” ..dan akhirnya kamu BUNUH DIRI.

PERASAAN DITOLAK adalah SUMBER dari KETIDAK PERCAYAAN DIRI.

Ya, ya kamu bisa menyangkal dengan berkata “SEMAKIN BANYAK DITOLAK, SEMAKIN JAGO! bla bla bla..” tapi DALAM HATI kamu tau ditolak itu sakit dan bikin kamu GA PEDE dan MINDER MAMPUS!

Pada dasarnya DITOLAK itu hanyalah PERASAAN SAJA, bukan sesuatu yang NYATA.

Sekarang KONYOL GA SIH kalo kamu kenalan sama cewek yang belum kamu kenal terus MERASA DITOLAK dan SAKIT HATI?

DIA BELUM KAMU KENAL!! ..kenapa sebegitu PEDULI nya sampai SAKIT HATI??

Bayangkan cewek umur 6 tahun. Lalu kamu bilang “dek, mau ga jadi pacar aku?” ..lalu anak kecilnya bilang “IH NAJIS!” ..apakah kamu MERASA DITOLAK atau malah KETAWA?

YA KETAWA LAH! ..kenapa? ..karena kamu GA PEDULI! ..karena dalam hati KAMU YANG JADI JURI, pura-pura mau kenalan buat lucu-lucuan!

Jadi semakin kamu PEDULI dan INGIN MENDAPATKAN, semakin kamu SAKIT HATI.

Kalau mau kenalan, JADILAH JURI dengan bertujuan untuk MELIHAT apakah wanita ini COCOK dengan saya atau tidak. Kalau tidak cocok, ya biarkan dia PERGI.

No hard feelings.

Kalau tujuan kenalan untuk MENDAPATKAN SANG WANITA, kamu adalah PESERTA AUDISI, sang wanita adalah JURI.

Tidak ada PENOLAKAN, yang ada hanya KETIDAK COCOKAN.

Tidak ada PENOLAKAN, yang ada hanya JURI yang sedang meng-audisi.

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *